Judul : 2 Aktivis hilang ketika menyiasat kilang sepatu First Lady
link : 2 Aktivis hilang ketika menyiasat kilang sepatu First Lady
2 Aktivis hilang ketika menyiasat kilang sepatu First Lady
Rabu, 31 Mei 2017
Buruh pabrik sepatu China. ©2017 Merdeka.com
Dua penggiat buruh China, Su Heng dan Li Zhao, hilang ketika sedang menyelidiki praktik kerja di sebuah kilang memproduksi sepatu Ivanka Trump, Huajian Internatiional, di negara itu. Sedangkan seorang lagi ditahan polis .
Aktivis buruh ditahan itu adalah Hua Haifeng. Dia merupakan anggota lembaga swadaya masyarakat China Labor Watch. Menurut sang isteri, Deng Guinian, suaminya ditahan pada Sabtu minggu lalu.
"Dia dituduh mengyelidik," kata Deng seperti dilansir dari laman The New York Times, Rabu (31/5).
Deng mengatakan baru menerima berita soal penahanan suaminya usai ditelepon oleh polis dari Biro Keamanan Masyarakat kemarin. Menurut polis , tidak jelas bila suaminya bakal dibebaskan.
Menurut Deng, suaminya sudah lebih dari satu dekade bekerja di LSM itu. Dia juga menjadi tulang belakang keluarga buat menghidupi kedua anaknya perempuannya berumur tujuh dan tiga tahun, serta tiga keluarga.
"Saya panik waktu ditelepon. Marah sekali dan hampir lepas kawalan.," ujar Deng.
Hua dan dua rakannya sedang menyamar di dua kilang sepatu membuat alas kaki dijual Ivanka Trump dan jenama lain, yakni terletak di wilayah Ganzhou dan Dongguan.
Hua dan Li Zhao menyamar di kilang utama Huajian International di Dongguan. Letaknya sekitar 50 batu dari Sungai Mutiara, Hong Kong. Ada lima ribu pekerja di sana. Namun, Li ketahuan memotret keadaan di dalam kilang melalui teleponnya kemudian dipecat setelah lima hari bekerja. Sedangkan Su Heng masuk ke kilang kedua di Ganzhou, yang memiliki tiga ribu pekerja.
Menurut LSM mempekerjakan mereka, Li memang sempat disoal oleh polis , tetapi tidak ditahan. Dia kemudian pergi ke Ganzhou lalu hilang. Sedangkan Hua ditahan ketika hendak menuju Hong Kong buat membuat perjumpaan media diadakan oleh China Labor Watch. Dia ketahuan sedang menyelidiki pabrik itu.
Mereka terakhir terlihat di Kota Ganzhou, Provinsi Jianxi. LSM itu sedang mencari tahu keadaan buruh di kedua perusahaan. Penemuan awal mereka adalah para pekerja di sana bekerja dalam waktu terlampau lama.
Direktur China Labor Watch, Li Qiang, menyatakan ketiga anggotanya tidak melakukan kegiatan ilegal apalagi menguping menggunakan peralatan khusus. Dia menduga ketiganya hanya ditahan gara-gara penggunaan telepon.
"Saya fikir polis cuma mencari-cari masalah," kata Li.
Soal ini, manajemen Ivanka Trump enggan memberikan komentar. Sedangkan pemegang lisensi pembuatan sepatu Ivanka Trump di China, Marc Fisher Footwear, menyatakan tidak tahu menahu soal tuduhan terhadap para aktivis itu.
Pemerintah China masih bersikap keras terhadap para pegiat hak asasi dan advokasi di sana. Sejak beberapa tahun belakangan, sudah lebih dari selusin aktivis Tiongkok dipenjara.
Menurut Li yang mendirikan China Labor Watch pada 2000 baru kali ini anggotanya ditahan. Padahal sebelumnya mereka sudah menyelidiki beragam kes perburuhan, termasuk di pabrik perakitan Apple dan Samsung. Dia memperkirakan kejadian ini lantaran mereka memutuskan menyelidiki kondisi kerja di pabrik pembuat sepatu Ivanka Trump. Sebab, Presiden Amerika Syarikat, Donald Trump, dan keluarganya juga punya kepentingan bisnes dengan China. Trump juga baru-baru ini mendaftarkan 75 hak reka bentuk di China. Sedangkan sang menantu, Jared Kushner, juga berusaha merayu pemodal Tiongkok supaya mau menanamkan modal di projek properti. Jaren juga sedang dibidik Biro Penyelidik Federal (FBI) atas dugaan kolusi dengan Rusia dalam masa kempen kepresidenan sang mertua dan sesudahnya.
Huajian International dikenal sebagai pabrik sepatu perempuan terbesar di dunia. Namun menurut mereka, jumlah produksi sepatu Ivanka Trump hanya sekitar 100 ribu pasang setahun. Sedangkan mereka boleh membikin delapan juta pasang sepatu, termasuk mereka lain seperti Coach dan Alain Delon. Jurucakap perusahaan, Wei Xuegang, menolak berkomentar soal hilangnya para aktivis. Di perusahaannya di Dongguan, mereka hanya memproduksi hak sepatu Ivanka Trump. Kemudian setelah jadi dikirim ke kilang di Ganzhou buat disatukan hingga selesai. Wei juga menyangkal kalau ada kegiatan pegiat buruh di perusahaan itu.
Dari hasil wawancara diam-diam dengan para pekerja Huajian International, mereka mengaku sering bekerja melebihi waktu. Yakni sepuluh jam sehari atau lebih, enam hari dalam seminggu Namun Wei berdalih mereka sedang berusaha mengejar tenggat produksi yang mepet, dan pekerja setuju bekerja lembur dengan bayaran. Menurut dia, ada juga masa di mana jam kerja normal kerana pesanan tidak terlampau banyak.
Sumber:Merdeka.com
Aktivis buruh ditahan itu adalah Hua Haifeng. Dia merupakan anggota lembaga swadaya masyarakat China Labor Watch. Menurut sang isteri, Deng Guinian, suaminya ditahan pada Sabtu minggu lalu.
"Dia dituduh mengyelidik," kata Deng seperti dilansir dari laman The New York Times, Rabu (31/5).
Deng mengatakan baru menerima berita soal penahanan suaminya usai ditelepon oleh polis dari Biro Keamanan Masyarakat kemarin. Menurut polis , tidak jelas bila suaminya bakal dibebaskan.
Menurut Deng, suaminya sudah lebih dari satu dekade bekerja di LSM itu. Dia juga menjadi tulang belakang keluarga buat menghidupi kedua anaknya perempuannya berumur tujuh dan tiga tahun, serta tiga keluarga.
"Saya panik waktu ditelepon. Marah sekali dan hampir lepas kawalan.," ujar Deng.
Hua dan dua rakannya sedang menyamar di dua kilang sepatu membuat alas kaki dijual Ivanka Trump dan jenama lain, yakni terletak di wilayah Ganzhou dan Dongguan.
Hua dan Li Zhao menyamar di kilang utama Huajian International di Dongguan. Letaknya sekitar 50 batu dari Sungai Mutiara, Hong Kong. Ada lima ribu pekerja di sana. Namun, Li ketahuan memotret keadaan di dalam kilang melalui teleponnya kemudian dipecat setelah lima hari bekerja. Sedangkan Su Heng masuk ke kilang kedua di Ganzhou, yang memiliki tiga ribu pekerja.
Menurut LSM mempekerjakan mereka, Li memang sempat disoal oleh polis , tetapi tidak ditahan. Dia kemudian pergi ke Ganzhou lalu hilang. Sedangkan Hua ditahan ketika hendak menuju Hong Kong buat membuat perjumpaan media diadakan oleh China Labor Watch. Dia ketahuan sedang menyelidiki pabrik itu.
Mereka terakhir terlihat di Kota Ganzhou, Provinsi Jianxi. LSM itu sedang mencari tahu keadaan buruh di kedua perusahaan. Penemuan awal mereka adalah para pekerja di sana bekerja dalam waktu terlampau lama.
Direktur China Labor Watch, Li Qiang, menyatakan ketiga anggotanya tidak melakukan kegiatan ilegal apalagi menguping menggunakan peralatan khusus. Dia menduga ketiganya hanya ditahan gara-gara penggunaan telepon.
"Saya fikir polis cuma mencari-cari masalah," kata Li.
Soal ini, manajemen Ivanka Trump enggan memberikan komentar. Sedangkan pemegang lisensi pembuatan sepatu Ivanka Trump di China, Marc Fisher Footwear, menyatakan tidak tahu menahu soal tuduhan terhadap para aktivis itu.
Pemerintah China masih bersikap keras terhadap para pegiat hak asasi dan advokasi di sana. Sejak beberapa tahun belakangan, sudah lebih dari selusin aktivis Tiongkok dipenjara.
Menurut Li yang mendirikan China Labor Watch pada 2000 baru kali ini anggotanya ditahan. Padahal sebelumnya mereka sudah menyelidiki beragam kes perburuhan, termasuk di pabrik perakitan Apple dan Samsung. Dia memperkirakan kejadian ini lantaran mereka memutuskan menyelidiki kondisi kerja di pabrik pembuat sepatu Ivanka Trump. Sebab, Presiden Amerika Syarikat, Donald Trump, dan keluarganya juga punya kepentingan bisnes dengan China. Trump juga baru-baru ini mendaftarkan 75 hak reka bentuk di China. Sedangkan sang menantu, Jared Kushner, juga berusaha merayu pemodal Tiongkok supaya mau menanamkan modal di projek properti. Jaren juga sedang dibidik Biro Penyelidik Federal (FBI) atas dugaan kolusi dengan Rusia dalam masa kempen kepresidenan sang mertua dan sesudahnya.
Huajian International dikenal sebagai pabrik sepatu perempuan terbesar di dunia. Namun menurut mereka, jumlah produksi sepatu Ivanka Trump hanya sekitar 100 ribu pasang setahun. Sedangkan mereka boleh membikin delapan juta pasang sepatu, termasuk mereka lain seperti Coach dan Alain Delon. Jurucakap perusahaan, Wei Xuegang, menolak berkomentar soal hilangnya para aktivis. Di perusahaannya di Dongguan, mereka hanya memproduksi hak sepatu Ivanka Trump. Kemudian setelah jadi dikirim ke kilang di Ganzhou buat disatukan hingga selesai. Wei juga menyangkal kalau ada kegiatan pegiat buruh di perusahaan itu.
Dari hasil wawancara diam-diam dengan para pekerja Huajian International, mereka mengaku sering bekerja melebihi waktu. Yakni sepuluh jam sehari atau lebih, enam hari dalam seminggu Namun Wei berdalih mereka sedang berusaha mengejar tenggat produksi yang mepet, dan pekerja setuju bekerja lembur dengan bayaran. Menurut dia, ada juga masa di mana jam kerja normal kerana pesanan tidak terlampau banyak.
Sumber:Merdeka.com
Demikianlah Artikel 2 Aktivis hilang ketika menyiasat kilang sepatu First Lady
Sekianlah artikel 2 Aktivis hilang ketika menyiasat kilang sepatu First Lady kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel 2 Aktivis hilang ketika menyiasat kilang sepatu First Lady dengan alamat link https://malaypostt.blogspot.com/2017/05/2-aktivis-hilang-ketika-menyiasat.html