Cerita Rahmah, Perempuan Jelita Muslim Berjilbab di Beijing

Cerita Rahmah, Perempuan Jelita Muslim Berjilbab di Beijing - Hallo sahabat Malay Post, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cerita Rahmah, Perempuan Jelita Muslim Berjilbab di Beijing, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cerita Rahmah, Perempuan Jelita Muslim Berjilbab di Beijing
link : Cerita Rahmah, Perempuan Jelita Muslim Berjilbab di Beijing

Baca juga


Cerita Rahmah, Perempuan Jelita Muslim Berjilbab di Beijing

 19/04/2017
Rahmah yang memiliki nama asli Ye Qingfang, mulai pakai jilbab pada usia 20 tahun. (VIA BBC INDONESIA)
BEIJING  - Seorang perempuan Muslim di China, Rahmah, bercerita tentang pengalamannya yang diminta pergi ke konsultan kejiwaan, karena agamanya dan bersikukuh memakai jilbab.

Lahir dari keluarga Muslim di Provinsi Qinhai, Rahmah mengaku sempat mengalami diskriminasi kerana memakai jilbab.
Namun kini dia terus berusaha agar perempuan Muslim di China berani mengangkat identitinya.

Dalam percakapan dengan BBC, Rahmah mengatakan, "Saya akan tetap memakai jilbab dan tetap yakin pada agama saya. Saya perempuan China berjilbab."
Rahmah yang memiliki nama asli Ye Qingfang. "Rahmah, artinya anugerah," ujar dia.

Saat ini terdapat sekitar 23 juta pemeluk Islam di China.
Meski di antara para pemeluk agama Islam mengenakan jilbab, namun kebiasan itu masih dipandang sebagai sesuatu yang tabu bagi sebahagian warga China.

Rahmah mengaku mulai memakai jilbab saat berada di universiti

"Di universiti saya putuskan untuk memakai jilbab," kata dia.
"Identiti Muslim membuat saya unik dan tidak biasa di China. Banyak orang yang salah mengerti dan berprasangka kerana saya memakai jilbab," ujar Rahmah lagi.

Konsultasi kejiwaan
Saat menjalani ibadah, Rahman mengaku sempat ditanya dan diminta pergi ke psikologi.

"Pada awalnya, orang tak mengerti saya. Mereka menyuruh saya ke konsultan kejiwaan. Mereka bertanya apakah saya dimanipulasi oleh kelompok-kelompok setan atau terkait dengan itu."

Ia sempat mengajar Bahasa China di kota asalnya, Qinhai. Namun dia pindah ke Beijing kerana tidak boleh mengenakan penutup kepala.
"Sekolah tak mau guru yang memakai jilbab. Mereka merasa saya akan menjadi pengaruh buruk."

Akhirnya ia memutuskan untuk pindah ke Beijing pada 2012 dan membuka usaha busana Muslim.
Rahmah mengaku ingin mewakili perempuan China Muslim yang berani mengangkat identitinya.

"Saya ingin menjadi wajah jilbab di China, mewakili perempuan Muslim."
"Saya berharap perempuan Muslim percaya diri untuk memakai jilbab, dan tetap tenang dan elegan di tempat-tempat kerja," tambahnya
Sumber:KOMPAS.com


Demikianlah Artikel Cerita Rahmah, Perempuan Jelita Muslim Berjilbab di Beijing

Sekianlah artikel Cerita Rahmah, Perempuan Jelita Muslim Berjilbab di Beijing kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cerita Rahmah, Perempuan Jelita Muslim Berjilbab di Beijing dengan alamat link https://malaypostt.blogspot.com/2017/04/cerita-rahmah-perempuan-jelita-muslim.html

Subscribe to receive free email updates: