Judul : Kekalahan di Aleppo Bukan Bererti Berakhir Perjuangan
link : Kekalahan di Aleppo Bukan Bererti Berakhir Perjuangan
Kekalahan di Aleppo Bukan Bererti Berakhir Perjuangan
Rabu, 30 November 2016
Pasukan pro-pemerintah berjalan di daerah Hanano, Aleppo timur, yang mereka duduki pada Sabtu (26/11/2016).
Kekalahan tentera pemberontak di Aleppo timur tak berarti akhir dari perlawanan mereka terhadap Presiden Bashar al-Assad.
George Sabra, juru runding utama untuk High Negotiations Commitee (HNC), mengungkapkan pandangan tersebut.
Menurut Sabra, kekalahan itu akan membuat kesepakatan damai semakin sukar terwujud.
Tentera Syria yang didukung serangan udara yang gencar telah menduduki lebih dari sepertiga kawasan yang dikuasai pemberontak di Aleppo.
Faksi-faksi pemberontak mengatakan mereka telah mundur ke kawasan yang lebih strategik untuk melakukan perlawanan.
Ribuan penduduk awam telah melarikan diri dari daerah-daerah yang terkepung di Aleppo setelah pertempuran sengit selama akhir minggu lalu.
"Aleppo adakah tempat penting bagi revolusi, tapi bukan tempat terakhir," ujar Sabra.
"Ketika ini, terdapat banyak kawasan yang masih dikuasai (pasukan pembangkang) Tentera Pembebasan Syria," sambung dia.
Ia memperingatkan, serangan militer yang dilancarkan oleh pemerintah Syria dan sekutunya telah membunuh sebahagian dari proses politik".
"Tak ada yang boleh berfikir tentang solusi damai dalam keadaan seperti ini," tambahnya.
"Tak ada yang boleh berfikir tentang solusi damai dalam keadaan seperti ini," tambahnya.
Tentera propemerintah merebut semua daerah yang dikuasai pemberontak di Aleppo timur. Pergerakan itu terjadi menyusul dua minggu pengeboman udara yang tanpa henti.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kelompok pemberontak telah kehilangan 12 daerah, yang mencakup 40 peratus dari wilayah kekuasaan mereka.
Para analis mengatakan kekalahan ini merupakan kemunduran drastis bagi pemberontak, yang menduduki kawasan itu sejak 2012.
Pemerintah telah mencatat kemajuan besar di Aleppo sejak Rusia campur tangan untuk mendukung Presiden Assad pada September tahun lalu.
Ibrahim Abu Al-Leith, Jurucakap kelompok penyelamat White Helmets di Aleppo timur, mengatakan terjadi pengungsian massal dan hancurnya harapan.
"Orang-orang tidur di jalanan. Mereka tak punya apapun untuk dimakan atau diminum," kata dia seperti diberitakan AFP.
PBB mengaku sangat prihatin dan kembali mengulangi permintaan supaya bantuan diizinkan masuk ke kawasan terdampak.
Sebanyak 10,000 warga melarikan diri ke kawasan yang dikuasai pemerintah di sebelah barat, dan daerah yang dikuasai tentera Kurdis di utara.
Demikian data yang diungkapkan kelompok pemantau HAM Syrian Observatory for Human Rights.
Ratusan warga lainnya dilaporkan telah melarikan diri ke selatan, menuju daerah yang masih dikuasai pemberontak, dan mendapat bantuan selimut dan barang-barang lainnya dari penduduk setempat.
Akhbar Syria Al-Watan memprediksi, tahap selanjutnya dalam serangan pemerintah ialah memisahkan wilayah yang dikuasai pemberontak menjadi daerah-daerah yang akan mudah dikawal.
Sumber:KOMPAS.com
Demikianlah Artikel Kekalahan di Aleppo Bukan Bererti Berakhir Perjuangan
Sekianlah artikel Kekalahan di Aleppo Bukan Bererti Berakhir Perjuangan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kekalahan di Aleppo Bukan Bererti Berakhir Perjuangan dengan alamat link https://malaypostt.blogspot.com/2016/11/kekalahan-di-aleppo-bukan-bererti.html